PUISI - PANORAMA PAGI


Panorama pagi itu
Tak pernah bisa berdusta
Kunikmati segelas kopi
Dengan rasa penuh cinta

Setelah senja berganti surya
Jejeran gunung mulai menyapa
Seakan berkata, “harimu kan selalu baik-baik saja”

Pandangan jauh menyisir puncak hutan yang lebat
Putih hijau malu-malu menjadi warna pagi itu
Tebing batu, mengundang untuk aku panjat
Tapi ah nantilah…
Aku masih ingin menikmati pagi
Memori ini tak selalu kudapati

Uap kopi masih menari-nari
Kuseruput si hitam centil ini sesekali

Ahh..
Pagi yang begitu baik…

Si Kolibri sejak tadi menggoda bunga
Siulannya seperti musisi muda
Memainkan suling tiada hentinya
Menggelitik telinga
Mengundang tenang dalam raga

Belaian angin semakin terasa
Begitu lembut ia menerpa
Gemuru khas ini membuatku semakin nyaman saja

Tuhan…
Terimakasih untuk pagi yang sempurna
Sempatku melepaskan sejenak beban dunia
Hanya Aku, Pagi, dan Panorama

AGH
Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI - HATI KE HATI

ANAK DI TENGAH LAUTAN

7 BENTUK MATA BERIKUT MENGGAMBARKAN KEPRIBADIANMU