PUISI - INIKAH AKHIRNYA ?




Ku menunduk melihat ke arah bawah
Dalam renungku ku tatapi tanah
Apakah ini waktunya kita pasrah

Tubuhku masih menapak
Berjuta-juta tanya menyeruak
Dalam hati dan benak
Semakin terasa dada ini sesak

Aku mengadah ke atas
Penghadapi matahari yang panas
Mengeluh akan hidup yang keras
Kusapu dada kuhela napas

Ya Allah..
Inikah balasan dari salah kami
Virus kecil mulai menggorogoti
Tidak hanya di tubuh saudara kami
Kini…Perlahan menyusupi fikiran dan hati

Seakan…Bukan lagi engkau yang kami takuti
Sementara engkau Maha atas Langit dan Bumi
Sebagian dari kami panik kesana kemari meminta belas kasih
Lupa Bahwa engkaulah Maha Pengasih

Ketika persatuan dan keimanan melemah
Mesjid bukan lagi rumah Ibadah
Menjadi “tempat bertemu wabah”

Silaturahmi bukan lagi menambah umur
Malah “mempersingkat umur”
Berkuranglah sudah sapa tegur

Namun satu sisi kami mengikuti Ulil Amri
Pemimpin yang mengambil langkah antisipasi
Kami yakin keputusan ini dari hati
Maka kami patuhi

Bantulah kami menjaga hati kami ya Allah
Jauhkan kami dari kegelapan wabah
Bantulah kami agar tidak menyerah
Jaga kami tetap berada dalam hikmah

Bumi ini terlalu banyak luka
Isinkan kami menyembuhkan lukanya
Dengan apa yang kami bisa
Demi generasi hari ini.. esok.. dan.. lusa

Segeralah berlalu corona
Cukuplah kami berduka
Isinkan tangan ini berdoa dan berusaha
Merapikan yang masih ada
Dengan hati.. dan cinta.

AGH
05 Mei 2020






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI - HATI KE HATI

ANAK DI TENGAH LAUTAN

7 BENTUK MATA BERIKUT MENGGAMBARKAN KEPRIBADIANMU