Madi dan 4 Potong Indomie


Seorang ibu bermaksud memberi pelajaran kepada 4 orang putranya, Madi (si bungsu) dan ketiga orang kakaknya.
Suatu ketika tiga orang kakak Madi protes kepada Ibu “Ibu.. kenapa sih,Madi jarang ibu marahi ? Kami kan juga anak ibu, ibu tidak sayang yah sama kami ?”
Ibu tersenyum sejenak lalu berkata “sini kalian kumpul, Ibu akan memberikan sesuatu.”
Seketika anak-anaknya duduk rapih di depan ibu.
“Apa sih ibu..kue yah ?”
“atau mainan..”
“baju baru yah bu”
Sela mereka satu persatu sudah tidak sabar ingin mengetahui apa yang akan dibagikan oleh ibu.
Saat ketiga kakaknya tidak sabar mendengar apa yang ingin ibu sampaikan, Madi duduk dengan tenang tanpa sepatah kata pun.
“Hari ini ibu punya sebugkus Indomie. Karena kalian putra ibu yang ibu sayang, indomie ini ibu bagi 4”
Lalu si ibu memotong Indomie itu menjadi 4 bagian, bumbunya pun dibagi 4 lalu diberikan ke masing-masing putranya.
Karena terburu-buru, bumbu punya Madi tersenggol oleh kakaknya dan tak satupun kakaknya merasa bersalah apa lagi mau membagikan bumbunya.
Sekalipun mereka sudah mendapatkan bagiannya, ketiga kakak Madi masih protes ke ibu.
“Ibu, kenapa sih indominya cuman satu bungkus kan kalo dibagi 4 jadi sedikit”
“..juga tidak membuat kami kenyang..”
Berbeda dengan Madi, sudah merasa lapar, ia minta izin kepada ibu untuk beranjak memasak indominya. Karena bumbunya sudah jatuh, ia menambahkan garam ke dalam indominya. Biar lebih nikmat ia memasukkan sayur seperti wortel, kol, sawi dan rempah lain yang ia lihat di sekitarnya.
Sampai 30 menit kemudian, ketiga kakaknya masih sibuk mengeluhkan indomie yang mereka rasa sedikit dan tidak cukup.
Sementara Madi sudah selesai memasak, lalu ia hidangkan di atas piring. Ia menyisihkan juga untuk ibu. Madi tahu sejak tadi ibunya belum makan. Tidak ingin hanya makan dengan ibu, Madi pun menyisihkan untuk kakak-kakaknya.
Seketika itu perdebatan kakaknya terhenti mencium aroma masakan Madi yang nikmat. Lalu mereka berlari ke meja makan langsung menyantap dengan lahap.
“Hati-hati anak..” Kata ibu mengingatkan, saking laparnya mereka.
***
Sesudah makan, Ibu memberi jawaban dari pertanyaan ketiga putranya waktu sebelum dibagikan Indomie.
“Anak-anak ibu, kesayangan ibu, buah hati ibu.. hari ini kalian tidak hanya mendapatkan Indomie, Ibu juga telah memberikan pelajaran baru.
Terkadang kita kesal dengan kehidupan, marah dengan keadaan, orang lain, bahkan diri sendiri hingga menganggap merekalah yang tidak adil dan juga marah kepada kita.
Kehidupan memang sulit, tapi harus dihadapi dengan tenang, sabar dan ikhlas agar kita bisa menemukan berbagai cara untuk menghadapi kehidupan.
Mengambil setiap kesempatan untuk dijadikan pengalaman dan pelajaran.

Berhentilah mengeluh karena mengeluh tidak akan menghasilkan apa-apa selain rasa lelah dan waktu terbuang sia-sia.
Dalam hidup.. bukan soal banyak atau sedikit yang kita punya, tapi bagaimana kita mengubah apa yang kita punya agar bisa cukup, yang cukup bisa menjadi lebih, sehingga yang lebih, bisa kita bagi.
Innallaha ma'ashobirin (Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar)
~Al-Baqarah (153)
***
AGH . 25 Juni 2020







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI - HATI KE HATI

ANAK DI TENGAH LAUTAN

7 BENTUK MATA BERIKUT MENGGAMBARKAN KEPRIBADIANMU